Sabtu, 15 Agustus 2015

Guilty Crown (Anime Review)

Assalamu'alaikum,

Hai hai, balik lagi dengan ocehan aku. Kali ini aku mau review anime lagi, dan kali ini anime yang pengen aku ceritain itu judulnya Guilty Crown!!


Guilty Crown

Yup, dilihat dari gambar di atas pemeran utama dalam Guilty Crown ini dua orang, Shu dan Inori. Berikut ini beberapa informasi dasar tentang Guilty Crown:

Episode: 22 Episode + OVA
Genre: Action, Drama, Sci-Fi, Shounen, Super Power.
Tahun Rilis: 14 Oktober 2011
Durasi: 24 menit.
Studio: I.G Production

Iya ini anime lama, tapi gak apa-apa ya, kan aku baru nonton. Hehehe. Sekarang masuk ke cerita ya. Yang belum nonton ini anime hati-hati kena spoiler ya. Tapi anime lama ini, pasti udah banyak juga yang bahas di luar sana.

Guilty Crown anime yang bercerita tentang kota Tokyo pada tahun 2039 yang pada saat itu Jepang terkena musibah melandanya virus yang disebut Apocalypse yang terjadi dikarenakan insiden 10 tahun lalu, insiden ini dikenal dengan Lost Christmas. Nah, pada saat itu Jepang diambil alih oleh GHQ yang merupakan badan pengawasan virus tersebut. GHQ ini sebenarnya awalnya dibentuk untuk tujuan yang baik, namun eksekusi yang mereka buat tanpa ampun. Iya, maksudnya tanpa ampun, siapapun yang diidentifikasi oleh mereka terjangkit virus apocalypse itu boleh ditembak mati. Benar, GHQ punya hak penuh untuk berbuat apa aja ke penduduk yang diidentifikasi terjangkit virus tersebut. GHQ intinya udah seperti pemerintahan Jepang gitu lah, jadi Jepang memang berada dalam pengawasan mereka.

Nah, pemeran utama dari anime ini adalah Ouma Shu. Enggak, dia bukan pahlawan super, dia merupakan pelajar SMA di Tokyo. Ouma Shu diawal episode diperankan sebagai pelajar yang tertutup, sulit bergaul dan lebih sering sendiri. Tanpa sengaja, Shu bertemu dengan Yuzuriha Inori (Inori) yang sedang dikejar oleh kelompok GHQ karena tuduhan teroris. Inori sendiri merupakan artis di dunia Internet yang cukup dikenal di Tokyo sebagai seorang penyanyi dalam band bernama Egoist.



Ouma Shu dan Yuzuriha Inori

Di scene awal, kita bakal nonton Inori yang dikejar-kejar sama GHQ sambil bawa tabung kecil dan robot kecil yang nanti dikenal dengan nama funell. Karena dikejar itulah Inori bersembunyi ke tempat yang ternyata tempatnya Shu. Di pertemuan ini Inori ditangkep sama GHQ dan Shu gak berbuat apa-apa. Tapi Inori sebelum ketangkep nyampein pesan bahwa Shu harus bawa funell yang di dalamnya ada tabung kecil yang nanti dikenal dengan Void Genome itu ke orang yang bernama Gai. Tsutsugami Gai (Gai) yang ternyata ketua dari kelompok Funeral Parlor (Pengurus Pemakaman) dan kelompok tersebut yang dianggap teroris oleh GHQ, dengan kata lain Inori juga bagian dari kelompok mereka. Dan secara gak terduga Shu harus terlibat perang dengan GHQ dan disuruh nyelamatin Inori, disinilah kejadian yang gak terduga terjadi lagi. Void Genome yang masih dipegang sama Shu pecah dan masuk ke badan Shu. Itu menjadikan Shu bisa ngambil Void dari orang lain. Void ini merupakan senjata atau bisa dibilang perwujudan dari diri manusia, diambilnya dari hati manusia. Nanti diketahui void ini merupakan senjata baru yang ditemukan oleh Ouma Kurosu yang adalah bapaknya Ouma Shu.

Nah, di episode pertama ini cerita tentang pertemuan Shu dengan kelompok Pengurus Pamakaman. Episode awal-awal juga masih cerita tentang perkenalan Shu dengan Pengurus Pemakaman. Nanti Shu bakal diajak sama Gai untuk gabung dengan mereka namun Shu awalnya menolak untuk bergabung, tapi pada berikutnya Shu bakal bergabung dan ikut bantu kelompok Pengurus Pemakaman.

Funeral Parlor (Pengurus Pemakaman)

Funeral Parlor (Pengurus Pemakaman) sendiri adalah kelompok yang dianggap GHQ sebaagai teroris karena mereka kelompok yang gak setuju dengan tindakan GHQ tersebut. Jadi, mereka melakukan pergerakan yang melawan GHQ atau bisa dibilang melawan pemerintahan saat itu. Tujuan awalnya biar gak ada lagi penindasan yang dilakukan GHQ tersebut. Di episode pertengahan awal juga bakal dikenalin sama tokoh-tokoh pendukung di anime ini. Tokoh di anime ini termasuk banyak sih menurut aku. Teman-teman SMA Shu juga banyak yang pengaruh ke plot cerita di Guilty Crown.

Tokoh-tokoh di Guilty Crown

Nah, di episode pertengahan itu juga nanti bakal ada cerita yang mengejutkan. Shu dilanda krisis percaya diri karena kekagumannya sama Gai. Yup, kekaguman Shu dengan Gai ngebuat dia merasa bisa jadi Gai yang nanti buat dia memutuskan untuk ngebantu teman-nya Samukawa Yahiro (Yahiro). Yahiro punya adik yang udah terjangkit virus apocalypse dan Shu ngebantu untuk nyelamatin adiknya Yahiro dan Yahiro sendiri yang diburu oleh GHQ. Namun berakhir dengan kematian adiknya Yahiro. Disini Shu kehilangan kepercayaan dirinya hingga memutuskan untuk gak ngebantu lagi Pengurus Pemakaman. Karena dengan kekuatan Void Genome-nya dia bakal jadi senjata utama untuk kelompok Pengurus Pemakaman dan Shu ngerasa gak pantes dan memutuskan untuk keluar dari Pengurus Pemakaman.

Di episode pertengahan berikutnya bakal ada plot yang ngagetin juga. Tepatnya di episode 12, Tsutsugami Gai mati. Matinya bukan karena Shu keluar dari Pengurus Pemakaman, nggak. Soalnya Shu bakal sadar dan ngebantu Pengurus Pemakaman lagi. Tapi nanti bakal ada kondisi yang membuat Gai memutuskan untuk mengorbankan diri dan ditusuk oleh Shu. Peristiwa ini berkaitan dengan Ouma Mana (Mana) yang ternyata kakak kandung dari Shu dan cewe yang disukai oleh Gai.

Gai, Shu dan Inori

Kematian Gai dan pertempuran terakhir tersebut membuat Funeral Parlor (Pengurus Pemakaman) jadi "pincang". Disamping gak ada lagi pemimpin, Pengurus Pemakaman juga kehilangan kontak sama beberapa anggota mereka. Peretempuran terakhir juga menyebabkan pecahnya virus apocalypse secara besar-besaran yang mengakibatkan kondisi kota Tokyo semakin memburuk. Kondisi ini berujung pada dikarantina-nya Lingkar 7 yang merupakan lokasi dimana SMA Shu terletak. Yup, Shu dan teman-teman SMA dan sebagian anggota dari Pengurus Pemakaman terjebak di sana. 

Episode-episode berikutnya bercerita tentang semakin "galau"-nya kondisi di Lingkar 7 tersebut, termasuk di SMA Shu. Para murid menuntut kepastian dari ketua OSIS saat itu Kuhouin Arisa (Arisa). Jadi di SMA Shu yang memimpin itu OSiS nya yaitu Arisa. Nah, dalam kondisi kebingungan ini semua jadi gak terkendali sampai saat Shu ngusulin rencana yang buat semua murid tenang dan berujung pada pengangkatan Shu sebagai ketua OSIS baru. Cerita selanjutnya tentang kepemimpinan Shu yang dianggap terlalu baik (tapi aku suka sih) namun masih terkendali sih. Nah, kejutan lagi di plot ini, kondisi berubah saat Yuhira mengusulkan untuk me-Level-kan Void murid-murid dikarenakan vaksin menipis. Kondisi ini sebenarnya gak didukung sama Shu, tapi beberapa murid salah tanggap hingga berujung pada pergerakan Tamadate Souta (Souta) dan menyebabkan kematian Menjou Hare (Hare).

Kematian Hare

Shu meluk Hare sebelum mati

Oh iya, Hare ini teman sekolahnya Shu yang suka sama Shu dan selalu percaya dengan Shu. Nah, kematian Hare inilah yang buat Shu berubah derastis 180 derajat. Shu menyalahkan Souta atas kematian Hare dan menjadi gak percaya kalau kebaikan itu bisa memberikan kesuksesan untuk seorang pemimpin. Jadi saat itu Shu memutuskan menjadi Raja, dan raja disini adalah raja yang otoriter. Di episode (Ep.15) inilah awal dari banyak terjadinya perubahan sifat dari karakter-karakter di Guilty Crown. 

Awal sifat Shu berubah

Perubahan kepemimpinan Shu memicu terjadinya pemberontakan oleh Arisa. Nah, disini juga sifat Arisa berubah jadi agak "nakal". Yaa, aku gak suka sih perubahan Arisa yang awalnya kalem jadi begitu. Tapi kalau dilihat dari tekanan masing-masing tokoh, ya wajar sifatnya pada berubah. Dan di episode selanjutnya yang mendekati akhir, Shu jadi terasing akibat pemberontakan dari kubu Arito yang banyak didukung oleh yang lain. Shu nanti dibantu dengan Inori. Dan yang bikin kaget, Gai hidup lagi dengan sifat yang berbeda dari episode-episode awal. Gai jadi ingin membangkitkan Mana, dan merebut kekuatan Void dari Shu yang buat tangan kanan Shu putus.

Episode berikutnya bercerita tentang Inori yang diculik dan bakal dijadikan tumbal untuk membangkitkan Mana dan sadarnya Shu dan nanti secara gak sengaja Shu mendapatkan Void Genome dan nyuntikkan lagi ke tubuhnya, walaupun bisa menyebabkan kematian. Oh iya, Inori memang bukan manusia biasa, dia dari awal diciptakan memang cuman wadah untuk bangkitnya Mana. Tapi dia jatuh cinta dengan Shu, makanya apapun Shu, Inori bakal terus ada buat dia. Karena Inori nganggap Shu udah ngasih dia rasa yang buat dia merasa beneran "hidup".

Karena sadar Shu salah, Shu berniat menebus kesalahannya tersebut dan melawan Gai. Di sini Shu ngambil Void-nya sendiri yang ternyata Void Shu adalah Void yang berfungsi menghisap Void dan virus (penyakit) orang lain. Dan pada akhirnya, endingpun terjadi. Yup, sad ending. Shu berhasil ngalahin Gai, tapi gak bisa nyelamatin Inori. Dan pada akhirnya, Shu ngehisap semua penyakit di kota Tokyo. Nanti pada akhirnya Shu buta dan kehilangan tangan kanannya.

Ouma Shu Ending

Oke, segitu aja cerita yang bisa aku inget dari anime Guilty Crown. Sekarang masuk review seadanya dari aku ya.

Yang aku suka dari anime ini:
OST dari Supercell yang bikin aku meleleh. Keren lagu nya, melambangkan kejadian animenya. Menurut aku loh ya. Untuk Grafik bagus-bagus aja, cakep sih. Ya, mengingat yang nanganin studio animasi I.G jadi gak heran sih. Dan endingnya yang menurut aku berani. Iya banyak yang bilang ini anime endingnya gak asik, tapi aku ngerasa malah bagus. Aku sedikit terpuaskan dengan ending ini, sedih memang tapi entahla ya, aku puas liat endingnya. Kan gak selamanya harus Happy Ending juga, asal memang pas, Sad Ending juga bisa buat kita ngebatin "Waahhh" diakhir cerita.

Yang gak aku suka dari anime ini:
Oke, banyak yang bilang (kalau gak salah termasuk sutradaranya) ini anime kacau atau gagal. Tapi menurut aku sih gak separah itu juga. Ada yang gak gitu aku suka di anime ini, yang paling ganggu sih perubahan-perubahan sifat dari tokoh-tokohnya. Jujurnya aku stuck nonton (walaupun tetap maksa nonton) setelah episode 15 nya sih. Buat aku gak dapet aja perubahan sifat drastis dari Shu sama Arisa. Terutama Shu, perubahannya langsung gitu, gak seperti Yuki di Mirai Nikki, Yuki juga sifatnya berubah tapi masih kelihatan kalau itu Yuki, kalau Shu total berubah macam muncul kepribadian yang lain. Tapi masih dalam kategori logis, toh sifat orang memang berubah-ubah. Arisa juga punya banyak rahasia saat di salah satu episode Gai bilang dia pakai "topeng". Tapi tetap sih, itu buat mood aku nonton hilang. Dan pertarungan Gai dengan Shu, itu seperti bukan pertarungan untuk ending, gak seru. Untuk endingnya bagus tapi sedihnya aku gak dapet, malah lebih sedihan waktu Hare mati.

Ada tambahan ya, tokoh yang gak aku suka di Guilty Crown itu YUHIRO, iya, aku kesel sama ini tokoh. Kenapa masih banyak yang percaya sih, endingnya juga dia malah masih temenan sama yang lain. Padahal Souta jadi ngambil keputusan sendiri dan kematian Hare gak ada kalau dia gak maksa nge-levelin itu void. Terus ngumpetin rahasia tentang sebab kematian Hare lagi, masih aja ada yang percaya. Eh, ini kok jadi curhat gini ya, maap-maap terbawa suasana. Kalau gak ada si Yuhiro ini kan mood ku gak hilang di episode 15 keatas. Hahaha.

Okelah, sampai sini dulu cerita aku tentang anime ini ya, intinya sih layak tonton lah. Bagus, apalagi OST nya. Keren! Yah sampai ketemu di postingan selanjutnya manteman. Kalau mau lihat ocehan aku tentang Angel Beats! dan Shigatsi wa Kimi no Usa tinggal klik aja. Salam blogger!!

0 komentar:

Posting Komentar

Statistik Blog

free counters